Ular kobra (Naja sputatrix) digolongkan sebagai ular berbahaya bukan tanpa sebab. Tubuh ular ini memiliki saliva gland atau kelenjar air ludah yang mengandung cairan bernama cairan bisa (venom). Bila venom tersebut terinjeksi (tersuntik) ke dalam tubuh manusia dewasa, tak usah banyak-banyak cukup 7 mikrogram saja, sudah bisa membunuh manusia tersebut. 


Maka bila suatu saat kita sedang tak sengaja berhadapan dengan ular ini dan tergigit, berharaplah semoga dia tidak sampai menyuntikkan venom ke tubuh kita sebanyak 7 mikrogram atau bahkan lebih. Karena dengan kadar venom di bawah itu, berdasarkan penelitian para ahli, masih ada kemungkinan selamat.



Seperti yang terjadi pada bayi ini. Namanya (inisial) JEN yang berusia baru 7 bulan. JEN kemarin, Kamis (7/10/2021) sedang belajar merangkak dan dia melihat seekor ular yang hendak masuk ke dalam rumah melalui sela-sela pintu rumah. Kejadiannya diperkirakan sekitar pukul 04.00 WIB. Karena tidak mengerti apa-apa JEN kecil menghampiri ular itu dan sayang di sayang, si kobra menggigit tangannya, di antara jari telunjuk dan jari tengah.



Orang tuanya pun segera membawa JEN kecil yang menangis kesakitan ke rumah sakit terdekat. Namun setelah ditangani rumah sakit dan kembali ke rumahnya, kondisi tangan  menjadi bengkak dan JEN mengalami demam serta muntah. Keluarga pun jadi panik. Walau begitu, keluarga JEN tetap berupaya mencari pihak-pihak yang bisa mengatasi kejadian seperti itu. Beruntung pihak keluarga menemukan tim penolong yang berpengalaman sehingga bayi JEN berhasil selamat dan kondisinya mulai membaik.


NB : 

- Waspadai celah rumah karena konflik antara ular dan manusia makin meningkat, lantaran adanya kompetisi habitat.

- Dokumentasi ini sudah melalui izin dari pihak keluarga korban. Mohon maaf untuk identitas keluarga dan nama rumah sakit sengaja tidak diungkap demi menjaga nama baik keluarga dan pihak yang telah berupaya mengatasi kejadian ini.