Pada Senin dan Selasa (11-12 Oktober 2021), tim Exalos Indonesia mendapat dua ekor King Cobra (Ophiophagus hannah) di kawasan pemukiman di Ngrayun, Ponorogo, Jawa Timur. "Ini agak aneh. King Cobra itu teritorial," ungkap Ketua Exalos Indonesia, Koptu (Inf) Janu W. Widodo pada Selasa malam.
Jarang sekali, menurutnya, King Cobra merangsek ke pemukiman. Teritorial, berarti bahwa King Cobra hidup berdasarkan wilayah yang dia rasa sudah nyaman. Maka kemungkinannya adalah adanya gangguan teritori King Cobra tersebut. "Perkiraan saya, ini pasti karena pergeseran habitat. Jadi pemukiman warga sekarang ini wilayahnya kian melebar, mungkin sudah bersentuhan dengan teritori mereka."
Karena yang selama ini terjadi, bila ada King Cobra masuk ke kawasan pemukiman, biasanya karena adanya kelalaian keeper atau pemilik King Cobra yang memelihara, sehingga ular tersebut kabur dari kandang. "Atau ada rumah atau villa yang dibangun di hutan," ungkap Janu.
King Cobra sendiri adalah ular berbisa terpanjang di dunia, dengan rata-rata panjang 3,18 hingga 4 meter. Dia bisa mencapai panjang maksimal di atas 5 meter. Dalam catatan ukuran King Cobra di dunia ini, yang terpanjang adalah 5.85 meter. Bisa atau venom yang dikeluarkan King Cobra ketika dia harus mengeluarkannya, bisa mencapai 100 miligram yang membuat korban gigitannya jarang selamat.
2 Comments
Info bermanfaat
ReplyDeletebakal sering King Cobra merangsek ke pemukiman kalo sudah begini
ReplyDelete