Buat yang gemar lagu dangdut, khususnya dari era 90'an, pasti tak asing dengan lirik lagu ini, "Semut pun 'kan marah, bila terlalu sakit begini.." Itulah karya cipta dari salah satu legenda dangdut Indonesia, Meggy Z. Makna lirik tersebut pada intinya adalah selemah apapun mahluk di dunia ini, bila mereka tersakiti, pasti akan melakukan tindakan. Entah tindakan emosional atau yang lebih logis lagi, yang pasti takkan mereka diam saja.

Tindakan reaktif, merupakan implikasi dari adanya aksi terdahulu yang menyasar pada sebuah objek mati atau hidup. Pada objek mati, reaksi yang terjadi bisa banyak, contohnya percikan api pada batu yang terhandam batu lainnya, tolakan balik karet yang ditekan, dan sebagainya. Itu adalah reaksi pada sebuah objek mati. Bagaimana dengan objek hidup? Lebih beragam lagi. Semut yang menggigit ketika tertekan apalagi terinjak, anjing yang menggonggong ketika diprovokasi atau bahkan menggigit bila buntutnya terinjak, dan tumbuhan putri malu yang menguncup saat dipegang. 

Semuanya terjadi karena ada aksi terdahulu. Namun ada satu mahluk yang karakternya relatif tenang bila diprovokasi, bahkan saat disentuh oleh mahluk yang asing baginya sekalipun. Dialah jenis ular laut, baik erabu maupun jenis lainnya. Kesemua jenis ular laut dapat dikatakan sebagai mahluk pemalu yang paling tenang. Meskipun potensi yang dimilikinya bahkan mampu membuat manusia (sebagai mahluk paling mulia di muka bumi) menjadi tidak tenang atau panik luar biasa.

Foto: https://www.ardeaprints.com/


Ya, ular laut sebenarnya memiliki potensi mematikan bila sudah bereaksi atas ketidaktenangannya. Ular laut memiliki kadar bisa (venom) pada saliva gland (kelenjar ludahnya), yang bila dibandingkan dengan ular paling mematikan di darat sekalipun (ular taipan atau Oxyuranus sp.), jauh lebih tinggi. Bila 0,1 mg venom ular taipan saja mampu membunuh 1/2 populasi manusia dewasa di sebuah ruangan kantor (sekitar 20 orang), ular laut hanya butuh setengah dari 0,1 mg (0,05 mg) untuk membunuh setengah populasi orang dewasa.

Namun bersyukurlah para manusia karena karakter ular laut ini tidak seganas ular king kobra yang 1 mg venom-nya mampu membunuh 50 setengah populasi remaja di dalam suatu kelas perkuliahan. Meski kekuatan bisa si ular laut ini bisa 50 kali lipat ular king kobra, namun hanya dua hal saja yang akan membuat mereka terpaksa mengeluarkannya, yaitu animal instict dan saat disakiti. Bila hanya diprovokasi atau disentuh, ular laut ini masih tenang-tenang saja.

Mungkin bila disamakan dengan manusia, ular laut yang rata-rata panjangnya 1-1,2 meter ini bisa jadi mirip seperti para pasukan khusus yang paling efektif di dunia. Mereka tidak akan mengurusi hal-hal remeh seperti kelakuan preman yang suka mengancam, mengintimidasi, apalagi omelan emak-emak yang bikin sumpek. Semua itu hanya selewat saja bagi mereka. Namun ketika sudah berurusan dengan percobaan pembunuhan, barulah mereka bereaksi secara efisien dan mematikan.