Kabar duka kembali merundung. Exalos Indonesia menerima pesan memilukan dari daerah Karanganyar, khususnya di area Pereng, wilayah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Melalui informasi yang diterima Komandan Exalos Indonesia, Koptu (Inf.) Janu Wahyu Widodo, sore hari ini (Jumat, 18 Maret 2022) telah meninggal seorang anak balita akibat gigitan ular jenis beludak hijau (green viper).
Identifikasi jenis ular yang dapat dilakukan Exalos Indonesia hanya dari foto yang diberikan pihak kerabat. Dari foto yang diberikan, viper tersebut diduga dari spesies Trimeresurus insularis. Berdasarkan kronologi kejadian, bocah dengan inisial MG tersebut, sedang menghampiri rak sepatu. Rupanya beludak hijau tersebut sedang bergelayut di sekitar rak.
Karena dikira ular mainan, akhirnya MG mempermainkan ular itu layaknya mainan. MG pun mendapat beberapa kali gigitan beludak hijau, yang menurut pihak keluarga berdasarkan identifikasi rumah sakit, jumlahnya lima gigitan. Penyebab kematian MG, diduga karena telat penanganan.
Baca juga : Sering Dianggap Ular Mainan oleh Bocah, Ternyata.. (exalosindonesia.org)
Kejadian ini merupakan yang kesekian kalinya terjadi kepada anak-anak dan remaja. Pada tahun 2019 lalu, di Papua, seorang anak berusia 3 tahun meninggal akibat gigitan ular jenis death adder Papua (Acanthopis sp.). Lalu di akhir tahun 2021 seorang mahasiswa baru IPB tewas akibat gigitan ular yang diduga jenis kobra Jawa (Naja sputatrix).
Tak hanya di Indonesia, kematian anak-anak akibat mempermainkan ular, di Australia pun juga kerap terjadi. Maka bagi orang tua yang tinggal dekat dengan perkebunan, sawah, dan hutan, agar dihimbau lebih memperhatikan edukasi tentang ular kepada anak-anaknya.
0 Comments