Teman – Teman pasti bila melihat hewan ini pasti merasa sangat gemas melihat wajahnya yang sangat Kiyowo sekali dan berfikir ingin membawanya Pulang untuk dipelihara. Tapi, harap jangan pernah tertipu dengan penampilannya yang kelihatan imut dan menggemaskan apabila teman – teman tidak ingin bernasib sial yang berujung Fatal membahayakan diri sendiri ataupun mau nginep di Hotel Prodeo. 

 


 

Alasan mengapa Admin terlebih dahulu memperingati kepada Teman – Teman tentunya memiliki alasan yang kuat dan juga berharap Teman – teman tidak mengalami hal hal diingingkan yang suatu saat akan merugikan buat diri teman – teman sendiri hanya karena tertipu dengan Penampilannya yang Kalem, imut, dan lucu. 

Untuk alasanya mengapa, tanpa perlu berlama lama lagi langsung saja simak ulasannya selengkapanya dibawah ini.

 

 


Sebelumnya buat teman – teman yang belum tahu atau masih sangat asing tentang hewan ini, akan admin kasih tahu, hewan ini namanya adalah Kukang dan dalam bahasa Inggris disebut dengan Slow Loris. Dalam ilmu taksonomi Kukang sendiri merupakan hewan yang berasal dari Genus Nycticebus yang berasal dari famili Lorisidae. Di Indonesia sendiri terdapat 7 spesies Kukang yaitu Nycticebus coucang, Nycticebus javanicus, Nycticebus menagensis, Nycticebus kayan, Nycticebus bancanus, Nycticebus bengalensis, dan Nycticebus borneanus. Dan, Kukang termasuk Mamalia yang dikelompokkan kedalam ordo Primata.

 

DESKRIPSI FISIK KUKANG

untuk ukuran tubuh kukang sendiri umumnya memiliki panjang kurang lebih sekitar 38 Cm.dan berat tubuhnya bervariasi tergantung spesiesnya yaitu kurang lebihnya sekitar 2,1 Kg. Dan Memiliki ekor yang bulat dan sangat pendek. 

 


 

Umumnya untuk ciri fisik pada bulu kukang perpaduan antara putih, cokelat , dan garis yang melintang mulai ubun – ubun hingga tengah punngunya, memiliki warna lingkar mata bewarna cokelat gelap, bola matanya bulat besar yang dapat memantulkan cahaya. Sementara pada bagian kepalanya berbentuk bulat dan bertelinga pendek.

 

HABITAT DAN MAKANAN KUKANG

 


Untuk habitat Kukang sendiri berada di Hutan Primer dan Sekunder, Hutan Bambu, dan Hutan Talun (Hutan Kebun). Kukang termasuk hewan soliter dan Nokturnal (aktif di malam hari). Dan termasuk Primata yang bersifat Arboreal, yaitu menghabiskan banyak waktunya di Pepohonan. Untuk makanan Kukang itu sendiri adalah bersifat Omnivora. Selain memakan Buah – buahan, getah pohon, dan pucuk bunga. Kukang juga suka memakan Serangga, Telur Burung, dan mamalia kecil.

 

FAKTA UNIK KUKANG

Fakta unik Pertama dari Kukang yang wajib diketahui oleh teman – teman adalah meskipun hewan ini memiliki gerakan yang lambat, tetapi saat sedang mencari makan, hewan ini dapat menempuh sejauh 8 kilometer hanya dalam waktu semalam. Dan Fakta unik kedua adalah Kukang merupakan salah satu Spesies Primata yang Berbisa.

 


Bisa yang dihasilkan pada kukang berasal dari kelenjar yang berada pada bagian bawah lengannya. Kelenjar tersebut bernama Brakialis. Kelenjar brakialis mulai berkembang dan berfungsi dengan baik setelah kukang berusia 6 minggu.

Bisa tersebut hanya digunakan saat Kukang sedang merasa terancam atau terganggu. Ada cara yang unik saat kukang sedang menggunakan Bisanya yaitu kukang akan menyilangkan tangannya dengan tujuan supaya dapat menjilat kelenjar bisanya. 

 


Setelah kukang menjilat kelenjar bisanya, maka otomatis bisa tersebut akan bercampur dengan air liurnya untuk menggigit hewan Predator lain dan Manusia. Dan efek Racun Bisa dari Kukang cukup berbahaya bagi Manusia.

Efek yang bahayanya adalah, apabila racun bisa tersebut menyebar tubuh manusia bisa berakibat fatal mulai dari demam, alergi, syok anafilaksi, penurunan tekanan darah, kejang – kejang, hingga pingsan.

 

REPRODUKSI DAN PERKEMBANGBIAKAN KUKANG

 

Untuk reproduksi dan perkembangbiakan kukang bisa dibilang sangat lambat. Karena, sekali melahirkan, Induk Kukang hanya melahirkan satu ekor saja. masa hamil Induk kukang kurang lebih selama 6 bulan, dan jarak rentang setiap kehamilannya adalah selama 12 hingga 18 bulan.

 

DISTRIBUSI PESEBARAN, DAN STATUS KONSERVASI KUKANG 

 


Untuk Distrribusi pesebaran kukang dapat ditemukan mulai dari India, negara negara kawasan Asia tenggara hingga Indonesia. Di Indonesia sendiri kukang dapat ditemukan di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan pulau pulau kecil disekitarannya. 

 


 

Untuk status Konservasi IUCN untuk Kukang pada tiap spesies memiliki kategori masing – masing. Walaupun begitu semua kategorinya sangat menyedihkan yaitu “Critically Endagered” , “Vunerable” dan “Endangered”. Dan Apabila kita artikan satu persatu secara berurutan kedalam bahasa Indonesia memiliki Arti “Kritis”, “Rentan” , dan “Terancam Punah”. Dan bisa kita simpulkan akan berisiko punah dalam waktu dekat. Ancaman terbesar dari Kukang selain dari rusaknya Habitat, adalah Perburuan Liar dan Konflik dengan Manusia. 

 

 


Perburuan Kukang digunakan untuk pemanfaatan sebagai media ritual ilmu hitam dalam dunia perdukunan. Berdasarkan dalam serat centhini yang membahas Ragam khasiat tiap bagian tubuh kukang salah satunya adalah untuk mencelakakan Orang lain, dan ilmu Pengasihan. Dan yang kedua adalah alasan mengapa ancaman kukang yang disebabkan konflik pada manusia, seperti salah satu contoh di Jawa barat, terdapat mitos apabila kukang masuk kedalam rumah dapat menghilangkan rezeki dan kecelakaan. Lalu apabila, darah kukang sampai mengalir jatuh ke tanah mitosnya dapat menyebabkan Huru hara hingga berujung pada perceraian dalam rumah tangganya.

Oleh karena itu, semua spesies kukang yang ada di Indonesia dimasukkan kedalam daftar hewan dilindungi oleh Pemerintah sesuai P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. 

 


 

Dan itu dia teman – teman ulasan hari ini tentang Kukang, Si Mata Bulan Yang Sering Diburu Untuk Ritual Perdukunan. Terlepas dari itu, semua hanyalah sebuah mitos semata. apabila teman – teman menemukan kukang, alangkah lebih baik biarkan mereka tetap lestari di alamnya. jangan sampai mereka diburu apalagi dibunuh, mengingat keberadaanya sekarang sudah berada di pucuk ambang kepunahan. Dan terakhir, jangan sampai dipelihara, selain memiliki bisa yang cukup berbahaya, juga termasuk hewan dilindungi. 

Semoga postingan ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan buat teman – teman. Sampai jumpa kembali di Ulasan Selanjutnya. 


Sumber Foto 

https://neprimateconservancy.org/bengal-slow-loris/

https://www.inaturalist.org/observations/25739153 

http://www.loris-conservation.org/database/identification_key/Nycticebus_table.html

https://kukangku.id/wp-content/uploads/2022/03/kalimantan-heribertus.jpg

http://www.nocturama.org/en/seeing-in-the-dark/ 

http://www.stancsmith.com/blog/awesome-animal-slow-loris 

https://tpoe13.wordpress.com/defense-mechanism/ 

https://primate.wisc.edu/primate-info-net/

https://kukangku.id/wp-content/uploads/2022/03/kukang-sumatera-denny.jpg 

https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_Centhini#/media/Berkas:Centhini50.jpg

 

Sumber Referensi

https://kukangku.id/jenis-jenis-kukang-di-dunia-7-jenisnya-hidup-di-indonesia/ 

https://kukangku.id/disebut-satwa-berbahaya-gigitan-kukang-bisa-bikin-pingsan/ 

https://www.nocturama.org/en/babies-the-weight-of-paperclips-slow-loris/ 

https://kukangku.id/mitos-kukang-dari-media-sihir-hingga-satwa-pembawa-sial/ 

https://utaratimes.pikiran-rakyat.com/sastra-budaya/pr-1193055680/manfaat-hewan-kukang-pada-serat-centhini-bisa-atasi-perut-kembung 

Putri, Apriliani, Amelya dkk. (2021). PERDAGANGAN ILEGAL KUKANG (Nycticebus ssp.) DI JAWA BARAT BERDASARKAN INFORMASI MEDIA SOSIAL 2019-2020 (Illegal Trade of Slow Lorises (Nycticebus ssp.) in West Java Based on Media Social Information 2019-2020), 79-80, diakses 7 Januari 2023, dari Jurnal Nusa Sylva. 

Krane, Sonja dkk. (2003). "Venom" of the slow loris : sequence similarity of prosimian skin gland protein and Fel d 1 cat allergen, 60-62, diakses 7 Januari 2023, dari Springer Verlag.