Hingga artikel ini dirilis Rabu pagi (11 Januari 2023) tercatat sudah 42 ekor ular jenis Naja sputatrix atau kobra Jawa yang ditemukan tim Exalos Indonesia di kawasan Sragen, Jawa Tengah. Adapun area Sragen yang menjadi tempat penemuan 42 ular kobra tersebut adalah:

1. Ngrampal sebanyak 16 ekor (semua dibunuh warga).

2. Gading 10 ekor (9 ekor dibunuh warga).

3. Tanjungsari 8 ekor.

4. Plupuh 8 ekor.

Total 25 ekor kobra Jawa tidak berhasil dievakuasi.

Alhasil dari 42 ekor tersebut, 17 ekor kobra Jawa berhasil dievakuasi tim Exalos Indonesia. Menurut Ketua Exalos Indonesia, Janu W. Widodo, puluhan ekor kobra Jawa di Sragen tersebut merupakan buah dari hasil perkawinan ular selama musim penghujan ini.

Bila melihat dari kecenderungan lokasi penemuan, yaitu di kawasan pemukiman warga, menurut Janu selain karena banyak perumahan warga yang dibangun di tempat yang dulunya adalah habitat alami ular, juga karena secara tak disadari kawasan pemukiman warga menyediakan nutrisi bagi si ular.

Sisa makanan, sampah rumah tangga, dan tempat-tempat pembuangan air menjadikan sebuah kondisi, yang bagi ular-ular tersebut adalah sesuatu yang ideal untuk hidup dan berkembang. "Jadi memang alamiah tapi terbentuk akibat rekayasa manusia itu sendiri," ungkap Janu.

Kemudian menurut Dina, salah satu pegiat Exalos Indonesia di Jawa Tengah, ular-ular yang lahir di alam bebas justru akan lebih mudah ketimbang ular-ular yang dikembangbiakkan. "Karena indukannya pasti bisa menjamin agar anaknya dia menetas. Sedangkan bila ditangani manusia, mungkin tidak," ungkap Dina. Lebih lanjut Dina menjelaskan bahwa dengan kondisi rekayasa manusia tersebut, induknya sendiri boleh jadi melahirkan dalam kondisi tak menentu. Beda dengan ketika kondisinya di alam bebas.

Senada dengan Dina, relawan Exalos Indonesia lainnya, Ucank, memastikan bahwa telur-telur ular di alam bebas dipastikan akan menetas 100 persen. "Entah telur ular kobra Jawa, apa saja. Karena naluri alami indukan, menempatkan telur jika merasa suhu dan kelembapan sesuai. Sudah naluri alam," ungkap Ucank.

Maka antisipasi yang dapat diambil adalah dengan membedakan kondisi masyarakat terhadap ular-ular tersebut. Salah satunya dengan sering membersihkan lingkungan dan membuat harum area di sekitar rumah, karena indera penciuman ular sangat sensitif dan tidak menyukai aroma harum. Berikut tayangan tentang penanganan sederhana atas ular kobra kecil.